PANCASILA
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
3. PERSATUAN INDONESIA
4. KERAKYATAN YANG DI PIMPIN OLEH
HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/ PERWAKILAN
5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT
INDONESIA
EMPAT
PULUH LIMA BUTIR NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN
PANCASILA
(EKAPRASETIA
PANCAKARSA)
SESUAI
DENGAN KETETAPAN NO.II/MPR/1978 TANGGAL 22 MARET 1978
1.
SILA
KETUHANAN YANG MAHA ESA.
(1)
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(2)
Manusia Indonesia percaya dan takwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing –
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
(3)
Mengembangkan sikap hormat menghormati
dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda –
beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(4)
Membina kerukunan hidup di antara sesama
umat beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(5)
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan
Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayai dan diyakininya.
(6)
Mengembangkan sikap saling menghormati
kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing –
masing.
(7)
Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
(1)
Mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
(2)
Mengakui persamaan derajat, persamaan
hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda – bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan social, warna kulit dan
sebagainya.
(3)
Mengembangkan sikap saling mencitai
sesama manusia.
(4)
Mengembangkan sikap tenggang rasa dan
tepaselira.
(5)
Mengembangkan sikap tidak semena – mena terhadap
orang lain.
(6)
Menjunjung tinggi nilai – nilai
kemanusiaan.
(7)
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
(8)
Berani membela kebenaran dan keadilan.
(9)
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai
bagian dari seluruh umat manusia.
(10)Mengemangkan sikap hormat – menghormati
dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3.
SILA
PERSATUAN INDONESIA.
(1) Mampu
menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan negara sebagai
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau golongan.
(2) Sanggup
dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa, apabila diperlukan.
(3) Mengembangkan
rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
(4) Mengembangkan
rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
(5) Memelihara
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
(6) Mengembangkan
persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tungal Ika.
(7) Memajukan
pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4.
SILA
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/
PERWAKILAN.
(1) Sebagai
warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
(2) Tidak
boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
(3) Mengutamakan
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
(4) Musyawarah
untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluaragaan.
(5) Menghormati
dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
(6) Dengan
itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
(7) Didalam
musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau
golongan.
(8) Musyawarah
dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
(9) Keputusan
yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai – nilai
kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
(10)Memberikan kepercayaan kepada wakil – wakil
yang dipercayai untuk melaksanakan
permusyawaratan.

5.
SILA
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA.
(1) Mengembangkan
perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotong-royongan.
(2) Mengembangkan
sikap adil terhadap sesama.
(3) Menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban.
(4) Menghormati
hak orang lain.
(6) Tidak
menggunakan hak milik untuk usaha – usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
(7) Tidak
menggunakan hak milik untuk hal – hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
(8) Tidak
menggunakan hak milik untuk hal – hal yang bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
(9) Suka
bekerja keras.
(10)Suka menghargai hasil karya orang lain
yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
(11)Suka melakukan kegiatan dalam rangka
mewujudkan kemajuan yang merata dan
keadilan sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar